30 Desember 2009

Himares laksanakan pemilu

Setelah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyelenggarakan pemilu raya untuk memilih ketua BEM Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Jember, 22 Desember 2009 kemarin Himpunan Mahasiswa Reguler sore (Himares) menyadakan pemilihan untuk menentukan ketua Himares periode 2009-2010. pemilu ini biadakan di gedung Poma lt. I FE Unej, acara ini sejatinya akan dimulai pada pukul 15.00 wib namun baru bisa berjalan satu jam kemudian hingga pukul 22.00 wib. Kandidat calon ketua Himares yaitu Dienni Ruhyantini Sholihah, Maya Rosyita K, S, Tamio Soberano dan Chandra Setiawan. Pemilihan ini diadakan setelah diadakan debat antar calon sehari sebelumnya di ruang multi media FE Unej.
Dari hasil penghitungan suara terpilih Chandra Setiawan dengan perolehan suara sebanyak 67 suara disusul oleh Tamio dengan 25 suara, Maya 24 suara, dienni 12 suara dan tidak sah sebanyak 2 suara. Dalam pemilu ini hanya sebanyak 130 dari 1168 mahasiswa reguler sore yang menggunakan hak pilihnya.
Secara umum pemilihan ini berlangsung lancar, namun ada kendala yang terjadi terkait mahasiswa transfer yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Menurut ketua umum Himares Hosnol Hotima, hal ini disebabkan data mahasiswa yang diterima dari daftar pemilih BEM tidak menjelaskan pemilih daftar pemilih yang murni mahaiswa tranfer. Ketika dikonfirmasi mengenai hak pilih bagi mahasiswa transfer tersebut ketua panitia pemilihan umum Prasetyo Nugroho mengatakan mahasiswa transfer tersebut hak pilihnya tidak ada. Hosnol mengatakan persiapan pemilihan ini memakan waktu sekitar dua minggu dan panitia telah menggunakan waktu tersebut dengan seefektif mungkin.
Mengenai dana yang digunakan untuk membiayai pemilihan ini, Prasetyo mengatakan dananya berasal dari kas Himares. Panitia tidak mengajukan permohonan dana pada fakultas untuk mengantisipasi molornya pemilu ini. [Retty F Frita K Z]

baca lanjutan..

Seminar JAFA Demi Perbaikan

Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJ-A) Fakultas Ekonomi (FE) Unej mengadakan sebuah seminar bertajuk “Peranan Akuntansi Sektor Publik Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Bersih dan Berwibawa: Tantangan dan Peluang”, pada tanggal 12 Desember 2009 di gedung soetardjo, dengan tiket masuk sebesar 30.000 rupiah bagi mahasiswa Universitas Jember dan 50.000 rupiah bagi umum. Seminar ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan HMJ-A terkait dengan event JAFA 2009, setelah sebelumnya diadakan event Accounting Olympiad berupa lomba bagi pelajar SMA dan sederajat se Jawa Bali dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang diikuti SMA sederajat di Jember. Berbeda dengan tahun kemarin nama Accounting Fair (AF) diubah menjadi JAFA (Jember Accounting Fair), menurut ketua panitia JAFA Elok Sukmawati, HMJ-A mengambil nama JAFA dikarenakan event ini merupakan event besar yang diadakan oleh HMJ-A selama ini.
Seminar ini diwajibkan oleh panitia untuk mahasiswa jurusan akuntansi FE, tujuan dari diwajibkannya seminar ini ontuk mahasiswa akuntansi adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Elok menyayangkan mahasiswa FE yang tidak mau memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti acara yang benar–benar dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan mahasiswa secara umum. Berlawanan dengan yang diungkapkan oleh Bagus Yudha, mahasiswa Akuntansi 08, “meskipun wajib, tapi acara tersebut tergolong mahal bagi mahasiswa seperti saya”, ungkapnya.
Seminar yang bertema tentang perbaikan kualitas akuntabilitas keuangan daerah ditujukan tidak hanya untuk mahasiswa Unej, tetapi juga ditujukan kepada pihak umum, sesuai tujuan yang diungkapkan oleh Elok, bahwa seminar ini bertujuan untuk mahasiswa khususnya, dan masyarakat yang mencakupi terkait materi seminar, pada umumnya. Pada seminar ini dihadirkan pemateri–pemateri yang berkompeten dengan materi yang diangkat, diantaranya, Tri Juwono, dari perwakilan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), Zindarkan Marbun, perwakilan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), dan Yusron Sumartono dan Hananta, perwakilan dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Seminar yang dipandu oleh Hendrawan, salah satu dosen FE, tersebut berjalan dengan cukup lancar, dari sesi pemaparan materi oleh pemateri, sesi pertanyaan, sampai sesi jawab. Terbukti dengan peran mahasiswa yang aktif dalam menyampaikan pendapat dan pertanyaan selama berlangsungnya acara tersebut. Namun, terkait dengan pelaksanaan acara seminar tersebut, terdapat beberapa komentar mahasiswa yang merasakan kekurangan, seperti yang diungkapkan oleh Septa Kurnia, mahasiswa Akuntansi 08, yang menyesalkan penyampaian materi yang tidak sesuai dengan slide yang diberikan. Hal ini didukung oleh M. Yayang Tirta, Akuntansi 08 “saya rasa pelayanan dan kenyamanannya kurang”. Hal ini memang dirasakan oleh beberapa peserta seminar,terkait dengan posisi sound system yang terlalu dekat dengan tempat duduk peserta, sehingga peserta seminar tidak dapat berkonsentrasi mendengarkan keterangan pemateri.
Acara tersebut berlangsung selama 4 jam, yaitu dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB, dan ditutup dengan pembagian doorprize bagi para peserta seminar, serta pembagian sertifikat dan makan siang saat peserta seminar keluar ruangan. [Maznifar A.]

baca lanjutan..

15 Desember 2009

FE Gagal Sabet Juara di LPSAF

Paduan Suara Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PSM FE) gagal sabet juara di kegiatan tahunan Lomba Paduan Suara Antar Fakultas (LPSAF) Mahasiswa Angkatan 2009, 10 Desember kemarin di gedung Sutarjo. Saat pengumuman pemenang diumumkan seusai lomba, nama FE tidak masuk dalam enam besar pemenang. Air mata anggota LPSAF FE dan pengurus PSM FE pun tak terbendung menerima kekalahan. Peringkat tiga besar dalam lomba paduan suara tahunan ini diraih oleh Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Menurut Devita Indah, pengurus PSM FE, persiapan untuk LPSAF 2009 sudah maksimal. Latihan selama dua bulan, setiap hari sampai malam. “Mungkin kurang beruntung,” katanya sedih. Ia juga mengakui penampilan fakultas lain yang tak kalah bagus dengan FE. Ia menambahkan, kekalahan ini bisa dijadikan pelajaran untuk LPSAF tahun depan.
Dalam LPSAF tersebut, penilaian dilakukan oleh tiga juri. Drs. A. Lilik Slamet Raharsono, Drs. Albertus Djoko Lesmono, dan Drs. Saiful Bahri. Penilaian lomba meliputi materi, teknik, penampilan, dan pembawaan. Arifal Huda, ketua panitia LPSAF 2009 menambahkan keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
LPSAF 2009 ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Bila tahun sebelumnya peserta hanya membawakan dua lagu wajib, kini peserta juga harus membawakan satu lagu hiburan ditambah dua lagu wajib. “ Tema lagu hiburannya bebas, asal ada partitur,” jelas Arifal yang juga mahasiswa D3 Akuntansi FE Unej.
LPSAF yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Dies Natalis UNEJ XLV ini diikuti oleh seluruh fakultas di Unej. Dari lima belas peserta, FE mendapat urutan ke delapan untuk perform. Dalam performancenya PSM FE membawakan dua lagu wajib, Hymne dan Mars Unej serta satu lagu hiburan Kopral Jono.
PSM FE yang digawangi Eva Nur Amalia selaku dirijen dan empat puluh maba FE tampil dengan tema kostum yang disesuaikan dengan lagu hiburan. Kain karpet biru berbentuk bunga ditempel di dada sebelah kanan. Ditambah kain emas dan glitter menghiasi bunga. Saat menyanyikan Kopral Jono, PSM FE menambahkan gerakan tarian. Berbeda saat menyanyikan dua lagu wajib yang hanya diam tanpa gerakan.
Menurut Arifal acara ini dihadiri sekitar 150 undangan, terdiri dari pihak rektorat, dekanat, pelatih, koordinator PSM fakultas dan undangan bebas. Terlihat juga PD III FE Unej, Fathorazzi dan Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan FE Unej menghadiri acara LPSAF tersebut. [amalia amanda]

baca lanjutan..

01 Desember 2009

Open rekruitment dengan pengenalan alam

Salah satu unit kegiatan mahasiswa pecinta alam FE mahapena tengah mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar). Tujuan utama Diklatsar ini adalah proses pengaderan dalam UKM MAHAPENA, rangkaian acara ini secara resmi dibuka pada 29 September dan akan diakhiri pada 6 Desember dan ditandai dengan pemberian scraft kepada anggota sebagai simbol perubahan status dari calon anggota menjadi anggota tetap dan memiliki Nomor Induk Anggota.
Diklatsar ini merupakan serangkaian acara yang diawali dengan happy camp yang bertujuan unuk pengenalan alam pada para peserta. Happy camp yang dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 November ini diselenggarakan di Gunung Ijen dengan jumlah peserta 15 orang. Agenda selanjutnya adalah Latihan Bareng yang dilaksanakan pada 15 November di bantaran Sungai Bedadung dan diikuti sejumlah 10 peserta. Runtutan selanjutnya adalah Diklat Ruang yang diagendakan pada 19 hingga 22 November, kegiatan ini dilakukan di lingkungan Fakultas Ekonomi yang dihadiri 20 peserta. Diklat Ruang dilaksanakan dengan tujuan mempersiapkan peserta mengenai teori yang akan diaplikasikan pada agenda terakhir yaitu Diklat Lapang. Diklat Lapang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 4 hingga 6 Desember, kegiatan ini akan diadakan di kawasan lereng Penggunungan Argopuro.

Perbedaan Diklatsar tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya ialah mengenai biaya. ”Jika tahun kemarin peserta tidak dipungut biaya namun kali ini dipungut biaya untuk membuat kenang-kenangan berupa kaos” ujar Dwi Siswanto selaku Ketua Pelaksana. Mahasiswa jurusan IE 07 ini juga menyampaikan beberapa kendala teknis yang dihadapi, antara lain tentang perizinan kegiatan, debit Air yang terbatas sewaktu diselenggarakan latihan bareng, ruang untuk Diklat Ruang yang tidak kondusif serta beberapa hal lain. Ketika ditanya tentang jumlah peserta yang tidak stabil (bertambah-berkurang.red) pria asli Surabaya ini mengatakan ” sebagian mahasiswa kalau akhir pekan pulang jadi ga bisa ikut, ada juga yang izin karena ada kesibukan lain”. [musa ali]

baca lanjutan..