08 Februari 2009

Pemkab Akan Gusur PKL Kampus

WILAYAH kampus Universitas Jember merupakan salah satu daerah di Jember yang dipadati pedagang kaki lima (PKL). Hampir di setiap trotoar yang mengelilingi Unej selalu tampak PKL menjajahkan makanan. Pemandangan PKL ini tampak mulai pagi hingga malam hari. Bak ada gula ada semut, PKL terus bertambah banyak dari hari ke hari. Selain terdesak oleh tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup, bertambahnya jumlah PKL ini juga dipengaruhi kebutuhan mahasiswa yang harus selalu terpenuhi.

Menimbang keberadaan PKL di sekitar kampus yang mengganggu ketertiban dan keindahan kota, apalagi menjelang dilaksanakan BBJ (Bulan Berkunjung Jember) untuk ketiga kalinya pada Agustus mendatang, Pemkab Jember akan melakukan penataan PKL di sekitar kampus. Hal itu diutarakan Kepala Dinas Pendapatan daerah (Dispenda) Suprapto beberapa waktu lalu kepada media.

Rencananya PKL yang ada di sekitar kampus Unej, terutama yang berada di Jalan Jawa dan Kalimantan akan di relokasi ke tampat baru yang layak. Selain terkait masalah ketertiban dan keindahan kota, masalah kesehatan terkait sanitasi yang kurang baik juga menjadi sorotan Pemkab mengapa akan dilakukan penataan PKL,yang rencananya rampung bulan April mendatang.

Sayangnya setelah Ecpose melakukan konfirmasi pada PKL yang ada, didapati jika sampai saat ini mereka belum mendapat informasi dari pihak terkait akan rencana penataan PKL si sekitar kampus. Pernyataan itu disampaikan Sati (46), salah satu PKL yang berdagang makanan di jalan Kalimantan. “ Saya sudah dengar rencana itu, namun sampai sat ini belum ada informasi resmi,” katanya.

Menurut ibu yang menjadikan PKL menjadi satu-satunya sumber penghasilan yang dimiliki keluarganya. Dengan menjadi PKL sejak 2003, Sati mampu membiayai biaya pendidikan ketiga anaknya. Namun jika benar rencana penatan tersebut jadi dilaksanakn, dia tidak mengaku mau-mau aja dengan syarat disediakan lahan di tempat lain. “ Kalau digusur saja, bagaimana saja memenuhi kebutuhan hidup keluarga mas,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan Sasmito, PKL yang mangkal di jalan Jawa, Sampai saat ini belum ada informasi terkait tindak lanjut penatan PKL didapatnya. Dia mengetahui rencana itu dari koran saja. Menghadapi rencana penatan PKL di sekitar kampus Unej, Sasmito menagtakan santai saja, masih rencana, dari dulu desas desus seperti itu sedah sering didengarnya, namun biasanya tidak ada tindak lanjut dari Pemkab sendiri.

Tambahnya, dia mengaku setuju-setuju saja terkait rencana tersebut asal dicarikan tempat baru. “Rencana penatan PKL itu menurutnya harus dicermati dulu, jangan asal dipindah saja. Penilitian terkait lokasi baru nantinya, jika benar-benar direlokasi harus dilakukan agar PKL tidak dirugikan dengan berkurang pendapatannya,” jelas PKL yang juga jebolan FE Unej ini.

Penataan PKL di jalan Samanhudi, Sasmito mencontohkan, karena tidak dicermati pelanggan PKL disitu, maka PKL dirugikan dengan berkurangnya pembeli mereka.

Mahasiswa yang menjadi pelanggan PKL tersebut memberi tanggapan terkait rencana tersebut. Riskinia, mahasiswa jurusan manajemen FE Unej misalnya, dia setuju rencana tersebut, agar lingkungan kampus terlihat lebih asri dan bersih. Namun untuk tempat dia mengusulkan harus dicarikan yang mudah dijangkau oleh pelanggan PKL, mahasiswa. “ Kalau sulit dijangkau, mahasiswa akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya,” ucap mahsiswa yang kos di jalan Jawa IV tersebut. [Nody Arizona]

0 komentar: