04 November 2009

FE Coba Tingkatkan Kualitas Mahasiswa

UTS (Ujian Tengah Semester) kali ini sedikit berbeda dari ujian-ujian sebelumnya. Pasalnya Fakultas Ekonomi (FE) menetapkan sanksi baru bagi mahasiswa yang melakukan kecurangan dalam ujian atau pemalsuan dokumen. Sanksi tersebut berupa hangus atau tidak lulusnya seluruh mata kuliah yang sedang ditempuh. Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku pedoman akademik 2009/2010. Menurut Imam Suroso PD I FE Unej, selain alasan menerapkan peraturan yang ada dalam buku pedoman, pemberian sanksi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan FE Unej.
Mekanisme dari pemberian sanksi itu pun terbilang rumit. “Ketika mahasiswa tertangkap basah melakukan kecurangan, mahasiswa tersebut beserta bukti fisik seperti kerpekan akan dibawa ke jurusan. Setelah itu dibawa ke akademik, ke dekanat, dan terakhir ke TI pusat.” Jelas Imam. Pengawas memegang peran penting dalam pemberian sanksi ini. Menurut Imam sebelum melaksanakan ujian telah diadakan rapat pengawas yang membahas siapa saja yang menjadi pengawas dan pemberian sanksi yang baru. “Pengawas terdiri dari satu dosen mata kuliah yang diujikan dan satu pengawas dari bagian administrasi.”ujar Imam. Menurutnya hal ini bertujuan agar mahasiswa menjadi takut untuk melakukan kecurangan jika dijaga oleh dosen yang bersangkutan. Namun, kenyataannya pengawas hanya terdiri dari bagian adminstrasi. Jarang dosen pengampu mata kuliah tersebut juga ikut mengawasi. “Kelas saya pernah pas UTS kemaren hanya dijaga oleh bagian administrasi saja” ujar Riske Arifta mahasiswa akuntansi reguler 2008

Menurut salah satu mahasiswa FE yang namanya tidak mau disebutkan, pemberian sanksi tersebut masih belum dilaksanakan secara optimal. “Pengawasnya sendiri belum maksimal dalam menjaga ujian. Saya dan teman-teman juga masih sering melakukan kecurangan.” ujarnya. Senada dengan mahasiswa tersebut, Imam Suroso juga mengakui peraturan ini masih kurang efektif dan optimal. Masih ada dosen dan pengawas yang belum disiplin dalam menjaga ujian. “ Setiap ujian saya keliling memantau pengawas. Kadang-kadang ada pengawas yang keluar kelas tidak menjaga ujian. Nah kalau seperti itu langsung saya tegur untuk kembali ke kelas.” Jelasnya. Imam menambahkan untuk saat ini pelaksanaan peraturan tersebut memang belum efektif, mengingat ini baru kali pertama diterapkan. Namun pihak fakultas telah berupaya untuk meminimalkan kecurangan agar lulusan FE tidak hanya pintar tetapi juga santun dan disiplin.
Lain lagi dengan Nur Silvana mahasiswa manajemen 2008, menurutnya peraturan ini sudah efektif. Meskipun pengawasnya kurang disiplin, ia tetap takut untuk melakukan kecurangan. “Setelah ada sanksi baru itu, saya gak berani curang lagi” Ungkapnya. [Amalia Amanda R.]

0 komentar: