04 Oktober 2009

Gerbang Ditutup, Mahasiswa Jalan Lebih Jauh


Lima hari jam kerja yang diterapkan Unej, secara ideal, mengharuskan seluruh sivitas akademik untuk menyelenggarakan kegiatan akademis selama waktu yang ditetapkan. Dengan kata lain, segala aktivitas harus sudah berakhir di hari kelima, Jumat.

Namun, tidak demikian dengan yang terjadi di Fakultas Ekonomi. Meski lima hari jam kerja tetap diberlakukan, tapi hanya pada pelayanan akademis. Aktivitas dekanat dan pelayanan tiap-tiap jurusan hanya sampai pada hari jumat. Hal ini tidak seiring dengan jadwal perkuliahan mahasiswa Fakultas Ekonomi yang tertera, yakni perkuliahan berlangsung hingga Sabtu.

Hal inilah yang kemudian menjadi permasalahan. Salah satunya dengan ditutupnya pintu gerbang di dekat Fakultas Ekonomi pada hari Sabtu yang notabene masih menjadi hari kuliah. Pasalnya, pintu gerbang itu memudahkan dan selalu digunakan mahasiswa ketika hendak memasuki kampus, khususnya untuk mahasiswa yang beralamat di sekitar jalan Jawa.

Dengan ditutupnya gerbang ini, mahasiswa harus sedikit berlelah-lelah berjalan memutar lebih jauh, yakni lewat gerbang utama di jalan Kalimantan. Hal ini sempat dikeluhkan beberapa mahasiswa. Diantaranya Nita Ambarukmana mahasiswi jurusan manajemen reguler ’07. ”Nyusahin banget, apa pihak fakultas gak mikirin nasib mahasiswa-mahasiswa yang jalan kaki, mesti muter-muter dulu lumayan jauh,”ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dian Febriana, ia juga menambahkan, ”Daripada ditutup mending gak diadain kuliah aja pada hari sabtu, soale gak semua mahasiswa bawa motor,” kata mahasiswi jurusan manajemen ini.

Permasalahan ini tidak semata-mata muncul. Dulu sempat ada semacam pintu kecil—lebih tepatnya lubang—di dekat Fakultas Sastra, yang sering dilalui mahasiswa yang hendak ke kampus ketika gerbang ditutup. Tapi seiring pembangunan yang dilakukan pihak universitas, peninggian pagar tembok, maka lubang tempat lalulalang mahasiswa pejalan kaki turut dimampatkan.[] Totok Handoko

0 komentar: